Cara Bertrading Menggunakan Support dan Resistance

Halo semua, trading di pasar keuangan adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh siapa saja selama memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Salah satu teknik yang sering digunakan oleh trader adalah menggunakan support dan resistance. Apa itu support dan resistance? Support dan resistance adalah level harga di mana pasar cenderung berhenti atau balik arah.

Support merupakan level harga di mana permintaan di pasar cukup besar sehingga mencegah harga untuk turun lebih jauh lagi. Sedangkan resistance merupakan level harga di mana penawaran di pasar cukup besar sehingga mencegah harga untuk naik lebih tinggi lagi. Dalam trading, kita dapat menggunakan support dan resistance untuk menentukan kapan harus memasuki atau keluar dari pasar. Namun, perlu diingat bahwa support dan resistance bukanlah satu-satunya indikator untuk menentukan keputusan trading. Kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti trend, volume, dan indikator lainnya.

Memahami konsep Support dan Resistance dalam trading


Support dan resistance adalah konsep penting dalam trading saham, forex, dan instrumen keuangan lainnya. Kedua konsep ini sering menjadi acuan bagi trader dalam mengambil keputusan pembelian atau penjualan.

Arti dari Support dalam trading


Support adalah level harga di mana biasanya harga saham atau instrumen keuangan yang diperdagangkan berhenti turun dan berbalik arah ke atas. Sehingga, level support merupakan titik terendah dari sebuah trend dan menjadi patokan bagi trader dalam menentukan apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli saham atau instrumen keuangan.

Contoh support dalam trading


Sebagai contoh, dalam chart pergerakan saham PT XYZ terlihat level support pada harga 10.000. Saat saham tersebut mulai mendekati level support ini, trader akan mempertimbangkan untuk membelinya karena harga kemungkinan besar akan naik kembali dari level tersebut.

Arti dari Resistance dalam trading


Resistance adalah level harga di mana biasanya harga saham atau instrumen keuangan yang diperdagangkan berhenti naik dan berbalik arah ke bawah. Sehingga, level resistance merupakan titik tertinggi dari sebuah trend dan menjadi patokan bagi trader dalam menentukan apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menjual saham atau instrumen keuangan.

Contoh resistance dalam trading


Sebagai contoh, dalam chart pergerakan saham PT ABC terlihat level resistance pada harga 20.000. Saat saham tersebut mendekati level resistance ini, trader akan mempertimbangkan untuk menjualnya karena harga kemungkinan besar akan turun kembali dari level tersebut.

Cara menentukan level Support dan Resistance


Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan level support dan resistance, diantaranya adalah menggunakan metode pivot point, Fibonacci retracement, dan analisis chart.

Membaca Chart dalam trading


Chart dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance. Dalam chart, terdapat berbagai macam jenis grafik seperti line chart, bar chart, dan candlestick chart. Dalam membaca chart, trader dapat menggunakan indikator teknikal seperti moving average, RSI, dan Stochastic untuk membantu menentukan level support dan resistance.

READ MORE :  Cara Trading di ForkDelta: Panduan Lengkap untuk Pemula

Manfaat mengenali Support dan Resistance dalam trading


Mengenali level support dan resistance memiliki manfaat besar bagi trader. Dengan mengetahui level support dan resistance, trader dapat memprediksi pergerakan harga saham atau instrumen keuangan dengan lebih akurat. Selain itu, trader juga dapat menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan transaksi.

Jangan mengandalkan Support dan Resistance secara mutlak dalam trading


Walaupun level support dan resistance dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan trading, namun tidak berarti trader harus mengandalkannya secara mutlak. Trader juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti kondisi pasar, berita ekonomi, dan indikator teknikal lainnya dalam mengambil keputusan transaksi.

Kesimpulan


Memahami konsep support dan resistance merupakan hal yang penting dalam trading. Trader perlu belajar melakukan analisis untuk dapat menentukan level support dan resistance secara akurat serta menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan transaksi. Namun, trader juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham atau instrumen keuangan lainnya dalam trading.

Apa Itu Support Dan Resistance?

Sebelum mencoba untuk memahami cara trading dengan support dan resistance, kita harus terlebih dahulu memahami apa itu support dan resistance. Dalam perdagangan, istilah support dan resistance merujuk pada tingkat harga tertentu dimana harga cenderung untuk memantul kembali atau mengalami penolakan.

Support adalah tingkat harga dimana harga aset cenderung untuk berhenti turun dan memantul kembali naik. Support biasanya terbentuk pada tingkat harga yang sering dituju oleh investor karena mereka percaya bahwa harga aset sudah murah dan layak untuk dibeli, sehingga permintaan akan meningkat.

Sedangkan Resistance, adalah tingkat harga dimana harga aset cenderung untuk berhenti naik dan kemudian turun kembali. Resistance biasanya terbentuk pada tingkat harga yang sering dianggap oleh investor sebagai harga yang terlalu tinggi dan tidak rasional, sehingga permintaan akan menurun.

Namun, penting untuk diingat bahwa support dan resistance tidak selalu bersifat tetap dan dapat berubah-ubah tergantung pada situasi pasar. Biasanya, semakin sering harga mencapai level support atau resistance tertentu, semakin kuat tingkat tersebut dan semakin signifikan pengaruhnya pada aksi harga.

Memanfaatkan Support Dan Resistance Dalam Trading

Setelah memahami apa itu support dan resistance, langkah selanjutnya adalah memanfaatkan tingkat ini untuk mengambil posisi buy atau sell. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan support dan resistance dalam trading, diantaranya:

1. Mengidentifikasi level support dan resistance: Jadikan level support dan resistance sebagai acuan untuk memperkirakan kapan harga akan berbalik arah atau melanjutkan trennya.

2. Menunggu konfirmasi: Sebelum membuka posisi, tunggu konfirmasi dari indikator teknikal dan pola candlestick yang sesuai dengan level support atau resistance.

3. Mengamati aksi harga: Perhatikan pergerakan harga ketika mencapai level support atau resistance. Apakah harga memantul kembali atau justru menembus level tersebut?

4. Menggunakan stop loss: Jangan lupa untuk selalu menetapkan stop loss guna membatasi kerugian jika harga ternyata bergerak berlawanan dengan prediksi.

READ MORE :  Cara Mudah Trading dengan Metatrader 4

5. Menggunakan target profit: Tentukan target profit yang realistis dan sesuai dengan level support dan resistance yang telah diidentifikasi.

6. Memperhatikan time frame: Perhatikan juga time frame yang digunakan dalam analisis support dan resistance. Apakah trend support dan resistance terlihat pada time frame yang lebih rendah ataukah hanya di time frame yang lebih tinggi?

7. Menggunakan kombinasi dengan analisis lain: Cobalah untuk mengkombinasikan analisis support dan resistance dengan indikator teknikal atau alat analisis lain untuk mendapatkan sinyal trading yang lebih akurat.

8. Menghindari trading di level yang lemah: Hindari membuka posisi pada level support atau resistance yang lemah atau belum terkonfirmasi dengan baik karena hal ini dapat berisiko dan kurang menguntungkan.

9. Berlatih: Latih terus kemampuan mengidentifikasi level support dan resistance dengan akurat dan terus berlatih untuk meningkatkan skill trading.

10. Evaluasi trading: Lihatlah kembali hasil trading Anda dan evaluasi apakah penggunaan support dan resistance berhasil atau perlu ditingkatkan.

3. Strategi Trading Dengan Support Dan Resistance

Support dan resistance adalah salah satu teknik analisis teknikal yang paling populer digunakan oleh para trader. Dalam strategi trading dengan dukungan dan resistensi, trader mencoba untuk mengidentifikasi level-level penting pada grafik harga dan menggunakan informasi tersebut untuk secara efektif memasuki dan keluar dari pasar.

Berikut adalah lima sub-strategi trading yang dapat digunakan dengan dukungan dan resistensi:

1. Breakout Trading

Breakout trading adalah strategi yang paling umum digunakan dengan support dan resistance. Dalam hal ini, trader mencari ketika harga menembus level support atau resistance dan kemudian memanfaatkan momentum harga yang kuat dalam arah yang sama.

Trader sering mencari konfirmasi bahwa harga telah menembus level support atau resistance, seperti penutupan candlestick di atas atau di bawah level yang diidentifikasi. Setelah konfirmasi tercapai, trader akan memasuki perdagangan dengan stop loss yang diatur sedikit di bawah atau di atas level support atau resistance.

2. Bounce Trading

Bounce trading adalah strategi yang melibatkan beli di level support atau menjual di level resistance. Dalam hal ini, trader mencari kedua level support dan resistance yang telah diuji sebelumnya dan bertindak pada keyakinan bahwa harga akan kembali mengalami pembalikan saat mencapai level tersebut.

Trader akan mencari sinyal pembalikan di level support dan resistance, seperti candlestick doji atau pola pembalikan yang menunjukkan berakhirnya tekanan penjual atau pembeli. Stop loss dipasang sedikit di bawah level support atau resistance yang diidentifikasi.

3. Range Trading

Range trading adalah strategi yang digunakan ketika harga bergerak di antara level support dan resistance yang dicirikan, tidak berhasil menembus salah satu level. Dalam hal ini, trader akan mencari untuk membeli di dekat level support dan menjual dekat level resistance, bertindak pada asumsi bahwa harga akan berulang kali berhenti di level-level ini sebelum bergerak lebih tinggi atau lebih rendah.

READ MORE :  Cara Mendaftar Trading Binomo dengan Mudah dan Cepat

Trader akan memantau grafik harga dengan hati-hati untuk menemukan perkiraan terbaik mereka tentang ulasan level support dan resistance dan akan mempertimbangkan faktor lain seperti kekuatan tren saat memilih kapan harus masuk dan keluar dari perdagangan. Stop loss biasanya ditempatkan di atas atau di bawah level support atau resistance.

4. Pullback Trading

Strategi pullback trading memanfaatkan level support atau resistance yang telah ditembus, kemudian membalikkan peran level tersebut untuk menjadi level dukungan atau resistance yang baru. Dalam hal ini, trader akan mencari momentum jangka pendek dalam arah yang sama dengan breakout awal dan kemudian memanfaatkan retracement harga untuk memasuki perdagangan.

Trader akan mencari level support atau resistance yang telah ditembus sebagai pembalikan kemungkinan setup dan akan memasuki perdagangan setelah retracement harga mencapai level support atau resistance baru. Stop loss biasanya ditempatkan di bawah level support atau resistance yang baru.

5. Fan Trading

Fan trading adalah strategi yang mengidentifikasi tiga atau lebih level support atau resistance yang membentuk pola yang terlihat seperti kipas. Ketika harga naik atau turun, trader akan mencari kemungkinan konsolidasi dengan level-level ini sebagai acuan. Ketika harga mencapai level acuan setelah konsolidasi dan memantul, trader akan masuk ke dalam perdagangan sesuai dengan arah pergerakan harga.

Trader akan mencari untuk mengidentifikasi level-level yang membentuk kipas support atau resistance dengan menggunakan alat seperti trendline, dan akan memantau grafik harga untuk sinyal reversal di level-level ini. Stop loss akan ditempatkan di bawah atau di atas level-level ini.

Secara keseluruhan, strategi trading dengan dukungan dan resistensi bisa sangat efektif, terutama ketika digunakan dengan analisis teknikal lainnya. Namun, strategi seperti breakout trading dan bounce trading memiliki risiko yang lebih tinggi daripada strategi lainnya, dan trader harus selalu mempertimbangkan manajemen risiko yang baik ketika menggunakan teknik ini dalam trading mereka.

Kelebihan Strategi Trading Dengan Support Dan ResistanceKekurangan Strategi Trading Dengan Support Dan Resistance
1. Lebih mudah teridentifikasi karena merupakan konsep dasar dalam analisis teknikal1. Level support dan resistance dapat membentuk fakeout atau breakdown yang menggoyahkan keyakinan trader
2. Dapat digunakan dengan berbagai macam alat analisis teknikal2. Tidak efektif ketika pasar dalam kondisi choppy atau sideway
3. Memberikan sinyal trading yang jelas untuk mengambil posisi buy atau sell dengan tetap mengatur stop loss yang lebih aman3. Perlu pengalaman dalam mengidentifikasi level support dan resistance yang valid

Selamat Bertrading!

Demikianlah pembahasan mengenai cara trading dengan support dan resistance. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat serta memudahkan kamu dalam memperoleh keuntungan lebih besar di dunia trading. Jangan lupa terus belajar dan mengasah kemampuan trading kamu ya, siapa tahu suatu saat nanti kamu bisa jadi trader sukses. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Views: 0
Views: 0