Cara Mudah Membaca Trading Candlestick Untuk Pemula

Hallo, teman-teman yang sedang belajar trading forex! Mungkin kalian sudah sering mendengar mengenai candlestick trading sebagai salah satu teknik analisa yang penting dalam membantu kita dalam membuat keputusan trading. Namun, apakah kalian sudah memahami cara membaca candlestick trading dengan benar?

Candlestick trading adalah teknik analisa yang memperhatikan pola formasi candlestick pada chart. Kita bisa memperoleh informasi mengenai harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah pada periode tertentu dari pola formasi candlestick. Cara membaca candlestick trading akan membantu kita memahami sentimen pasar, baik itu bearish (kelaparan) atau bullish (haus keuntungan), sehingga bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan harga mata uang atau komoditas tertentu. Yuk, simak lebih lengkap mengenai cara membaca candlestick trading ini!

Cara Membaca Candlestick Trading: Membaca Sinyal Harga di Pasar Forex

Setelah memahami apa itu candlestick trading dari pembahasan sebelumnya, kini saatnya mempelajari bagaimana membaca sinyal harga di pasar forex menggunakan teknik candlestick. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca candlestick:

Tren Pasar

Tren pasar dapat diidentifikasi dari pola candlestick yang muncul di chart. Jika terdapat serangkaian candlestick bullish (warna hijau) yang berada di atas garis MA (Moving Average), maka tren pasar sedang bullish. Sementara, jika terdapat serangkaian candlestick bearish (warna merah) yang berada di bawah garis MA, maka tren pasar sedang bearish.

Polanya Sama dengan Pola-Pola Candlestick Reguler

Meskipun terlihat berbeda dari chart reguler, candlestick trading memiliki pola yang sama seperti chart reguler. Sejarah pergerakan harga tercatat dalam bentuk candlestick sehingga sinyal harga yang dihasilkan juga sama.

Bearish dan Bullish Patterns

Pola candlestick bearish dan bullish mencerminkan perubahan arah tren dari bullish ke bearish, atau sebaliknya. Pola tersebut sangat penting untuk memberikan sinyal kepada trader, seperti sinyal entry atau exit. Ada banyak pola candlestick yang harus dipelajari, seperti Hammer, Marubozu, Doji, dan Morning Star.

Analisa Candlestick Tidak Dapat Dipisahkan dari Analisa Teknikal Lainnya

Analisa candlestick tidak dapat dipisahkan dari analisa teknikal lainnya seperti support dan resistance, Moving Average, dan banyak lagi. Selain itu, analisa fundamental dari pasangan mata uang yang diperdagangkan juga sangat penting. Kombinasi dari analisa-analisa tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi pasar.

Percayalah Pada Sinyal Candlestick yang Lebih Signifikan

Sinyal candlestick yang lebih signifikan biasanya terlihat pada time frame yang lebih lama, seperti daily atau weekly chart. Sinyal pada time frame yang lebih pendek seperti 1 atau 4 jam dapat membuat trader mengalami kesulitan dalam mempertimbangkan apakah sinyal tersebut valid atau tidak.

READ MORE :  Cara Mudah Menghitung Lot Trading untuk Pemula

Jangan Hanya Mengandalkan Candlestick Secara Individual

Pergerakan harga dipengaruhi oleh banyak faktor yang berubah setiap saat. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan candlestick secara individual dalam trading. Pastikan untuk memperhatikan faktor-faktor fundamental dan teknikal lainnya untuk memastikan keputusan trading yang tepat.

Perhatikan Trendline

Trendline dapat memberikan indikasi yang baik tentang tren pasar saat ini. Dalam menggambar trendline pada chart candlestick, pastikan untuk mengikuti pola candlestick interaktif yang ada. Trendline yang diikuti oleh pola candlestick biasanya lebih akurat.

Manfaatkan Bantuan Indicator

Trader dapat memanfaatkan indicator seperti Bollinger Bands, Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan Stochastic Oscillator sebagai konfirmasi untuk sinyal candlestick. Indikator dapat membantu trader untuk melihat apakah sinyal yang muncul konsisten dengan kondisi pasar saat ini.

Baca Candlestick Sepenuhnya

Dalam membaca candlestick, pastikan untuk membaca seluruh candlestick dengan baik. Selain itu, perhatikan juga shadow atau ekor yang muncul pada candlestick. Shadow yang panjang atau pendek dapat memberikan informasi tambahan tentang pergerakan harga.

Teruslah Mempelajari Candlestick Trading

Candlestick trading merupakan teknik yang cukup kompleks dan memerlukan waktu untuk dipelajari. Teruslah mempelajari pola candlestick dan pergerakan harga pasar forex untuk meningkatkan keahlian trading Anda. Dengan begitu, Anda dapat membuat keputusan trading yang lebih tepat dan menguntungkan.

Anatomi Candlestick Trading

Candlestick trading adalah teknik analisis yang populer di pasar keuangan. Candlestick sendiri merupakan representasi dari pergerakan harga pada pasar keuangan yang berbentuk seperti kandil dengan sumbu dan badan. Dalam pembacaan candlestick trading, penting untuk memahami anatomi candlestick agar dapat memaksimalkan potensi profit dari strategi trading yang digunakan.

1. Body

Badan candlestick ini merupakan bagian paling lebar dari candlestick yang mewakili pergerakan harga selama periode waktu yang ditentukan. Jika badan candlestick berwarna hijau, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan. Namun, jika badan candlestick berwarna merah, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.

2. Wicks atau Sumu

Sumbu atau wick ini memberikan informasi tentang harga paling tinggi dan rendah yang terjadi selama periode waktu tertentu. Jika sumbu atau wick candlestick lebih panjang, ini menandakan adanya fluktuasi yang lebih besar pada harga dan memberikan informasi bahwa buyer dan seller berada dalam situasi yang sama kuat.

READ MORE :  Cara Trading Mingguan yang Efektif dan Menguntungkan

3. Upper Wick

Upper wick atau sumbu atas ini menggambarkan harga paling tinggi yang tercapai selama periode waktu tertentu. Jika upper wick candlestick lebih panjang dari candlestick itu sendiri, maka ini menandakan bahwa harga telah mencapai level tertinggi dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga.

4. Lower Wick

Lower wick atau sumbu bawah ini menggambarkan harga paling rendah yang tercapai selama periode waktu tertentu. Sama seperti upper wick, jika lower wick candlestick lebih panjang dari badan candlestick, maka ini menandakan harga telah mencapai level terendah dan kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.

5. Shadow

Shadow atau bayangan ini juga dikenal sebagai sumbu. Shadow atau bayangan ini menentukan harga tertinggi dan terendah dari periode waktu tertentu.

6. High

High candlestick ini mewakili harga tertinggi yang tercapai selama periode waktu tertentu. High merupakan angka tertinggi pada bayangan atas/candlestick

7. Open

Open adalah level harga ketika periode waktu pertama kali dimulai. Jika candlestick berwarna hijau, open adalah angka terendah dari badan candlestick. Sedangkan jika candlestick berwarna merah, open adalah angka tertinggi dari badan candlestick.

8. Close

Close adalah level harga ketika periode waktu berakhir. Jika candlestick berwarna hijau, maka close adalah angka tertinggi dari badan candlestick. Sedangkan jika candlestick berwarna merah, maka close adalah angka terendah dari badan candlestick.

9. Bullish Candlestick

Bullish candlestick biasanya berwarna hijau dan menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan. Hal ini menunjukkan adanya tekanan beli yang kuat dan kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.

10. Bearish Candlestick

Bearish candlestick biasanya berwarna merah dan menunjukkan harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Hal ini menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat dan kemungkinan akan terjadi penurunan harga.

3. Mengenal Jenis-jenis Candlestick

Candlestick memiliki berbagai macam jenis yang harus dipahami oleh trader. Berikut ini adalah beberapa jenis candlestick yang sering digunakan dalam trading:

Jenis CandlestickKeterangan
DojiCandlestick yang tidak memiliki body dan memiliki harga open dan close yang sama atau hampir sama.
MarubozuCandlestick yang tidak memiliki shadow atau ekor dan memiliki body yang panjang. Marubozu menunjukkan kekuatan trend yang kuat.
HammerCandlestick dengan body kecil dan shadow panjang di bagian bawah. Hammer menunjukkan potensi pembalikan harga dari tren bearish menjadi bullish.
Shooting StarCandlestick dengan body kecil dan shadow panjang di bagian atas. Shooting Star menunjukkan potensi pembalikan harga dari tren bullish menjadi bearish.
EngulfingCandlestick dengan body yang lebih panjang dari candlestick sebelumnya dan menutupi candlestick sebelumnya. Sering digunakan untuk menunjukkan perubahan arah trend.
READ MORE :  Memahami Cara Kerja Trading Forex dengan Lebih Sejelasnya

Doji menunjukkan bahwa pasar sedang bimbang dan sulit untuk menentukan arah. Hal ini dapat terlihat ketika harga open dan close hampir sama sehingga muncul seperti tanda plus (+) pada grafik. Doji juga dapat dikenali dari shadow yang panjang di kedua sisi.

Marubozu menunjukkan kekuatan trend yang kuat. Jika marubozu berwarna bullish, maka trend sedang naik. Sebaliknya, jika marubozu berwarna bearish, maka trend sedang turun.

Hammer menunjukkan potensi pembalikan harga dari trend bearish menjadi bullish dan menunjukkan bahwa pembeli mulai masuk ke pasar untuk menaikkan harga. Hammer terlihat seperti palu dengan shadow yang panjang di bagian bawah.

Shooting Star menunjukkan potensi pembalikan harga dari trend bullish menjadi bearish dan menunjukkan bahwa penjual mulai masuk ke pasar untuk menurunkan harga. Shooting Star terlihat seperti bintang dengan shadow yang panjang di bagian atas.

Engulfing menunjukkan bahwa ada perubahan arah trend yang signifikan. Jika candlestick sebelumnya adalah bullish dan engulfing bearish, maka trend sedang turun. Sebaliknya, jika candlestick sebelumnya adalah bearish dan engulfing bullish, maka trend sedang naik.

Dalam mengenali jenis-jenis candlestick, trader perlu memahami kombinasi warna yang dikenal dalam trading. Di mana candlestick bullish umumnya berwarna hijau atau putih, sedangkan candlestick bearish umumnya berwarna merah atau hitam. Meskipun begitu, banyak platform trading yang memungkinkan trader untuk memilih warna candlestick sesuai dengan pilihan masing-masing.

Terima Kasih Telah Membaca

Sekarang kamu sudah tahu cara membaca candlestick trading. Jangan lupa untuk selalu belajar dan menerapkan ilmu ini dalam praktik trading kamu. Siapa tahu suatu saat nanti kamu akan menjadi trader sukses! Jangan sungkan untuk berkunjung lagi ke situs ini untuk mendapatkan informasi seputar trading dan ekonomi. Sampai jumpa!

Views: 0
Views: 0