Bedanya Gaji Gross, Nett, dan Gross Up yang Wajib Dipahami

IBedanya Gaji Gross, Nett, dan Gross Up yang Wajib Dipahami – Gaji gross adalah jumlah total pendapatan yang diterima seorang karyawan, sebelum dipotong pajak penghasilan, asuransi kesehatan, dan iuran dana pensiun. Sederhananya, gaji kotor adalah gaji kotor mentah Anda sebelum dipotong. Misalnya, seorang karyawan menerima tawaran pekerjaan dengan gaji bulanan Rp 10.000.000, maka angka tersebut menjadi total gaji. Namun, gaji aktual seorang karyawan setelah dipotong, yang disebut gaji bersih, bisa jauh lebih rendah. Oleh karena itu artikel ini membahas tentang gaji gross, nett, dan gross p

Komponen Gaji Gross

Gaji gross adalah merupakan bagian penting dalam perencanaan keuangan pribadi karena mencakup berbagai komponen yang membentuk total pendapatan seorang karyawan. Beberapa elemen utama yang biasanya termasuk dalam gaji kotor tercantum di bawah ini.

  • Gaji pokok: Ini adalah bagian utama dari total gaji, yaitu imbalan pokok yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan kontrak kerja.
  • Tunjangan Tetap: Tunjangan seperti makan, transportasi, dan tunjangan perumahan sering kali di masukkan dalam upah kotor.
  • Manfaat Variabel: Manfaat ini dapat mencakup bonus, insentif, dan komisi yang bervariasi dari bulan ke bulan.
    Lembur: Premi untuk pekerjaan yang di lakukan di luar jam kerja normal juga di masukkan dalam upah kotor.
  • Tunjangan Lainnya: Beberapa perusahaan mungkin menawarkan tunjangan lain seperti asuransi kesehatan tambahan atau iuran pensiun, yang juga termasuk dalam gaji kotor Anda.

Perbedaan Antara Gaji Gross dan Gaji Net

Gaji gross dan gaji net seringkali membingungkan. Penting untuk memahami perbedaan antara kedua istilah ini.

  • Gaji Gross: Seperti telah di sebutkan, gaji kotor adalah total gaji sebelum di potong. Ini adalah jumlah total yang tercantum dalam kontrak kerja.
  • Gaji Net: Gaji bersih adalah jumlah yang d iterima karyawan setelah di potong semua pemotongan seperti pajak, asuransi, dan iuran pensiun. Gaji bersih adalah jumlah sebenarnya yang disetorkan ke rekening karyawan setiap bulannya.
READ MORE :  Update Gaji PT MMS Semua Posisi Terbaru 2023

Pentingnya Memahami Gaji Gross

Sangat penting bagi pekerja dan pengusaha untuk memahami konsep gaji kotor. Inilah mengapa penting untuk memahami hal ini:

  • Perencanaan Keuangan: Mengetahui total gaji memungkinkan karyawan merencanakan rencana keuangan pribadinya dengan lebih baik. Mereka dapat memperkirakan berapa banyak yang akan Anda terima setelah dipotong dan bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan investasi.
  • Negosiasi Gaji: Saat menegosiasikan gaji dengan calon pemberi kerja, penting untuk mengetahui apakah itu upah kotor atau bersih. Ini memberi karyawan gambaran yang jelas tentang berapa banyak yang mereka terima secara bersih.
  • Pajak Penghasilan: Pajak penghasilan biasanya dihitung berdasarkan gaji kotor. Oleh karena itu, memahami gaji kotor dapat membantu karyawan menghitung dan mempersiapkan kewajiban perpajakannya.
  • Tunjangan Kerja: Beberapa tunjangan dan tunjangan dihitung berdasarkan persentase gaji kotor. Misalnya, uang pesangon atau bonus tahunan dapat dihitung berdasarkan gaji kotor, bukan gaji bersih.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Potongan dari Gaji Gross

Beberapa potongan umum dari gaji gross yang dapat mempengaruhi gaji net adalah:

  1. Pajak Penghasilan: Potongan pajak ini di hitung berdasarkan skala tarif pajak yang berlaku. Besaran pajak penghasilan yang d ipotong bisa bervariasi tergantung pada kebijakan negara dan pendapatan tahunan karyawan.
  2. Asuransi Kesehatan: Potongan untuk asuransi kesehatan sering kali wajib dan di atur oleh undang-undang negara. Ini bisa mencakup asuransi kesehatan nasional atau swasta.
  3. Kontribusi Pensiun: Beberapa perusahaan dan negara mengharuskan karyawan untuk berkontribusi pada dana pensiun atau jaminan hari tua.
  4. Potongan Lain: Ini bisa mencakup pinjaman perusahaan, pembayaran cicilan, atau potongan untuk fasilitas lain yang di sediakan oleh perusahaan.

Perbedaan Gaji Gross Up dengan Gaji Gross dan Gaji Nett

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan antara gaji gross up, gaji gross, dan gaji nett:

1. Gaji Netto (Take-Home Pay)

Gaji netto adalah gaji yang di terima karyawan setelah di potong pajak dan komponen lain. Ini merupakan gaji yang langsung di terima oleh karyawan dan dapat di gunakan untuk keperluan pribadinya.

Rumus perhitungan gaji netto:
Gaji Netto = Gaji Bruto - Total Potongan

Keterangan:

  • Gaji Bruto: Gaji pokok + Tunjangan + Benefit
  • Total Potongan: Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran BPJS + Cicilan Pinjaman + Potongan Lain
Contoh perhitungan gaji netto:
  • Gaji pokok: Rp 5.000.000
  • Tunjangan: Rp 1.000.000
  • Benefit: Rp 500.000
  • PPh: Rp 175.000
  • Iuran BPJS: Rp 180.000
  • Cicilan Pinjaman: Rp 216.667

Gaji Bruto: Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 6.500.000

Total Potongan: Rp 175.000 + Rp 180.000 + Rp 216.667 = Rp 571.667

Gaji Netto: Rp 6.500.000 – Rp 571.667 = Rp 5.928.333

2. Gaji Gross atau Kotor

Gaji gross adalah total penghasilan karyawan sebelum dipotong pajak dan komponen lain. ni merupakan dasar perhitungan untuk berbagai hal, seperti BPJS, iuran pensiun, dan PPh.

Rumus perhitungan gaji gross:
Gaji Gross = Gaji Pokok + Tunjangan + Benefit

Keterangan:

  • Gaji Pokok: Gaji dasar yang di terima karyawan sesuai dengan posisi dan jam kerjanya.
  • Tunjangan: Tambahan penghasilan yang di berikan perusahaan kepada karyawan atas berbagai alasan, seperti tunjangan kehadiran, tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, dan lain sebagainya.
  • Benefit: Keuntungan non-moneter yang di berikan perusahaan kepada karyawan, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti hamil, dan lain sebagainya.
Contoh perhitungan gaji gross:
  • Gaji pokok: Rp 5.000.000
  • Tunjangan: Rp 1.000.000
  • Benefit: Rp 500.000

Gaji Gross: Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 6.500.000

3. Contoh Perhitungan Gaji Gross Up

Misalkan, perusahaan ingin menawarkan gaji nett kepada karyawan sebesar Rp 5.000.000 per bulan. Dengan asumsi tarif PPh 21 sebesar 5%, maka perusahaan perlu menghitung gaji gross up sebagai berikut:

READ MORE :  Update Gaji di PT Tokai Depok

Gaji Gross Up = Gaji Nett / (1 – Tarif PPh)

Gaji Gross Up = Rp 5.000.000 / (1 – 0,05) = Rp 5.263.158

Penjelasan:
  • Gaji nett: Rp 5.000.000
  • Tarif PPh: 5%
  • Gaji gross up: Rp 5.263.158

Dengan gaji gross up Rp 5.263.158, setelah di potong PPh 21 sebesar 5%, karyawan akan menerima gaji nett sebesar Rp 5.000.000.

Kelebihan dan Kekurangan Gaji Gross Up

Kelebihan:

  • Karyawan menerima gaji nett yang sama seperti yang di sepakati.
  • Karyawan tidak perlu menghitung dan membayar pajak sendiri.
  • Proses penggajian lebih sederhana bagi perusahaan.

Kekurangan:

  • Karyawan tidak mengetahui berapa banyak pajak yang sebenarnya mereka bayarkan.
  • Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar pajak karyawan.
  • Sistem ini mungkin tidak cocok untuk semua perusahaan dan karyawan.

Komponen Potongan Gaji

  • Jenis-jenis potongan gaji: Pajak penghasilan (PPh), iuran BPJS, cicilan pinjaman, dan lain sebagainya.
  • Dasar hukum potongan gaji: Undang-undang ketenagakerjaan, peraturan pemerintah, dan kebijakan perusahaan.
  • Perhitungan potongan gaji: Rumus dan contoh perhitungan untuk setiap jenis potongan gaji.
  • Tips mengelola gaji setelah d ipotong: Cara bijak mengatur keuangan setelah menerima gaji bersih.

Kesimpulan

Memahami gaji gross adalah hal yang esensial bagi setiap karyawan dan pemberi kerja. Gaji gross memberikan gambaran yang jelas tentang total kompensasi yang di terima sebelum potongan, yang penting untuk perencanaan keuangan, negosiasi gaji, dan memahami kewajiban pajak. Dengan pemahaman yang baik tentang gaji gross, karyawan dapat mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nilai yang adil dari pekerjaan mereka. Selain itu, pemberi kerja juga dapat menggunakan konsep ini untuk merancang paket kompensasi yang kompetitif dan menarik bagi calon karyawan.

Views: 475
Views: 475