Cara Trading Divergence: Rahasia untuk Meningkatkan Peluang Profit di Pasar Keuangan
Salah satu strategi trading yang sering digunakan oleh para trader dalam mencapai keuntungan adalah menggunakan teknik divergence. Cara trading divergence sendiri cukup simpel dan sederhana, namun perlu pemahaman yang tepat agar dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten.
Divergence sendiri adalah perbedaan antara nilai harga pada chart dengan indikator teknikal. Jika pada chart harga sedang menanjak namun indikator sedang menurun, maka ini menunjukkan adanya divergence bearish. Sebaliknya, jika harga sedang menurun namun indikator sedang menanjak, maka ini menunjukkan adanya divergence bullish. Dengan teknik ini, para trader dapat melakukan strategi entry dan exit point yang tepat dengan potensi keuntungan yang besar. Namun, sebelum menggunakan teknik ini, ada baiknya untuk belajar terlebih dahulu agar dapat menghindari risiko kerugian yang tidak diinginkan.
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Divergence?
Dalam dunia trading, divergence atau perbedaan antara pergerakan harga dan indikator teknikal merupakan sinyal penting yang sering digunakan oleh trader untuk membuka posisi di pasar. Namun, sebelum memanfaatkan sinyal divergence, trader harus bisa mengidentifikasi terlebih dahulu apakah ada perbedaan di antara keduanya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi divergence yang dapat membantu Anda dalam trading.
1. Divergence Bullish
Divergence bullish biasanya terjadi ketika harga membentuk lower low, sedangkan indikator teknikal menunjukkan higher low. Hal ini mengindikasikan adanya momentum bullish yang muncul, meskipun harga masih mengalami penurunan. Dalam kondisi ini, trader dapat mencari peluang untuk membeli.
2. Divergence Bearish
Sebaliknya, divergence bearish terjadi ketika harga membentuk higher high, sedangkan indikator teknikal menunjukkan lower high. Hal ini mengindikasikan adanya momentum bearish yang muncul, meskipun harga masih bergerak naik. Dalam kondisi ini, trader dapat mencari peluang untuk menjual.
3. Divergence Regular
Selain bullish dan bearish, ada juga divergence regular atau divergence standar yang terjadi ketika pergerakan harga dan indikator teknikal bergerak dalam arah yang berlawanan. Dalam kondisi ini, trader harus berhati-hati karena sinyal yang dihasilkan tidak selalu akurat.
4. Divergence Hidden Bullish
Divergence hidden bullish terjadi ketika harga membentuk higher low, sedangkan indikator teknikal menunjukkan lower low. Hal ini mengindikasikan adanya momentum bullish yang tersembunyi, meskipun harga masih mengalami penurunan lebih lanjut. Dalam kondisi ini, trader dapat mencari peluang untuk membeli.
5. Divergence Hidden Bearish
Sebaliknya, divergence hidden bearish terjadi ketika harga membentuk lower high, sedangkan indikator teknikal menunjukkan higher high. Hal ini mengindikasikan adanya momentum bearish yang tersembunyi, meskipun harga masih bergerak naik. Dalam kondisi ini, trader dapat mencari peluang untuk menjual.
6. Menggunakan Indikator Teknikal
Untuk mengidentifikasi sinyal divergence, trader biasanya menggunakan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau Stochastic Oscillator. Indikator ini membantu trader untuk memantau pergerakan harga dan membuat keputusan trading yang lebih baik.
7. Menggunakan Grafik Candlestick
Selain menggunakan indikator teknikal, trader juga dapat mengidentifikasi sinyal divergence dengan melihat grafik candlestick. Dalam hal ini, trader harus memperhatikan pola-pola candlestick yang terbentuk, seperti shooting star, engulfing candle, atau doji.
8. Perhatikan Timeframe yang Digunakan
Dalam mengidentifikasi sinyal divergence, hal yang penting untuk diperhatikan adalah timeframe yang digunakan. Semakin tinggi timeframe yang digunakan, semakin valid sinyal yang dihasilkan. Namun, dalam trading, waktu juga merupakan faktor yang penting, sehingga trader harus dapat memilih timeframe yang tepat untuk strategi trading mereka.
9. Konfirmasi Sinyal
Setelah mengidentifikasi sinyal divergence, trader juga harus melakukan konfirmasi sinyal sebelum membuka posisi. Untuk melakukan konfirmasi sinyal, trader dapat menggunakan indikator tambahan atau melihat kondisi pasar secara keseluruhan.
10. Manajemen Risiko
Terakhir, dalam trading, manajemen risiko sangat penting untuk diperhatikan. Dalam mengambil keputusan trading berdasarkan sinyal divergence, trader harus mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi dan menempatkan stop loss untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi.
Apa itu Divergence dalam Trading?
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara trading divergence, mari kita terlebih dahulu mengenal apa itu divergen atau divergence. Divergence adalah pola pergerakan harga yang menunjukkan ketidakcocokan antara pergerakan harga dan indikator teknikal. Artinya, ketika harga membentuk level tinggi yang baru, tetapi indikator tidak menunjukkan level yang sama, itu menunjukkan adanya divergensi.
Divergensi dalam trading dikenal sebagai sinyal pembalikan arah. Ini memberi tahu trader bahwa tren saat ini kemungkinan akan berakhir dan tren baru akan segera dimulai. Ada dua jenis divergence yang sering terjadi, yaitu bullish divergence dan bearish divergence.
Bullish Divergence
Bullish divergence terjadi ketika harga membentuk level rendah yang baru, sementara indikator teknikal menunjukkan level yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa kekuatan penggerak pasar bertambah meski harga masih menunjukkan level yang rendah. Ini adalah sinyal yang menunjukkan bahwa harga kemungkinan akan naik dalam waktu dekat.
Salah satu contoh bullish divergence dalam trading adalah ketika harga membentuk level rendah yang baru namun indikator RSI menunjukkan level yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual yang kuat, tekanan beli juga sedang membangun.
Bearish Divergence
Bearish divergence, di sisi lain, terjadi ketika harga membentuk level tinggi yang baru, tetapi indikator teknikal menunjukkan level yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga mencapai level yang tinggi, tekanan jual sedang membangun dan harga kemungkinan berbalik arah.
Contoh bearish divergence dalam trading adalah ketika harga membentuk level tinggi yang baru, namun indikator MACD menunjukkan level yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga masih naik, tekanan jual sedang membangun dan kita perlu waspada terhadap kemungkinan pembalikan harga.
Macam-Macam Indikator Teknikal yang Digunakan pada Divergence Trading
Dalam trading divergence, indikator teknikal digunakan untuk mengidentifikasi pola divergensi. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan dalam trading divergence adalah RSI, MACD, Stochastic, CCI, dan Momentum.
Relative Strength Index (RSI)
RSI merupakan indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu tren. RSI mengukur kenaikan dan penurunan harga dalam periode waktu tertentu dan mengubahnya menjadi range antara 0 hingga 100. Indikator ini sering digunakan untuk mengidentifikasi bullish dan bearish divergence.
Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD adalah indikator tren yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren. MACD digunakan untuk mengukur perbedaan antara dua moving average eksponensial (EMA) dan digambarkan dalam bentuk garis. MACD sering digunakan untuk mengidentifikasi bearish dan bullish divergence.
Stochastic Oscillator
Stochastic oscillator merupakan indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren. Indikator ini mengukur harga penutupan saat ini terhadap range harga pada periode waktu tertentu dan menghasilkan range antara 0 hingga 100. Stochastic oscillator sering digunakan untuk mengidentifikasi bullish dan bearish divergence.
Commodity Channel Index (CCI)
CCI merupakan indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren. Indikator ini mengukur perbedaan antara nilai rata-rata harga dan rata-rata pergerakan harga. CCI sering digunakan untuk mengidentifikasi bullish dan bearish divergence.
Momentum Indicator
Momentum indicator adalah indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren. Indikator ini mengukur pergerakan harga dalam periode waktu tertentu dan mengubahnya menjadi range antara 0 hingga 100. Momentum indicator sering digunakan untuk mengidentifikasi bullish dan bearish divergence.
Cara Trading Divergence
Setelah mengenali pola-pola divergensi dan indikator-indikator teknikal yang digunakan, trader dapat menggunakan beberapa cara trading divergence untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar pasar. Beberapa cara trading divergensi yang sering digunakan adalah:
1. Masuk Posisi Segera Setelah Divergence Terkonfirmasi
Salah satu cara trading divergence adalah dengan masuk posisi segera setelah divergence terkonfirmasi. Dalam kondisi bullish divergence, trader dapat memasuki posisi beli setelah terjadi breakout dari area resistance terdekat dan dalam kondisi bearish divergence, trader dapat memasuki posisi jual setelah terjadi breakout dari area support terdekat.
2. Menggunakan Stop Loss Tight
Dalam trading divergence, trader harus mempertimbangkan risiko yang bisa terjadi karena pergerakan yang berbeda dengan tren yang sedang terjadi. Oleh karena itu, trader harus menggunakan stop loss yang tight untuk memperkecil kerugian jika ternyata harga tidak bergerak sesuai arah prediksi.
3. Menunggu Konfirmasi Lainnya
Dalam beberapa kasus, divergensi bisa terjadi beberapa kali dalam satu trend. Oleh karena itu, sebaiknya trader menunggu konfirmasi lainnya sebelum membuka posisi. Konfirmasi lainnya bisa berupa sinyal pergerakan candlestick atau indikator lainnya.
4. Exit Posisi Ketika Terjadi Konfirmasi Berbalik Arah
Dalam trading divergence, hal yang paling penting adalah menentukan kapan harus keluar dari pasar. Ketika terjadi konfirmasi berbalik arah, trader sebaiknya segera keluar dari posisi untuk memperkecil kerugian.
Kesimpulan
Dalam trading, pola divergensi dapat menjadi sinyal penting untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Trader dapat menggunakan beberapa indikator teknikal untuk mengidentifikasi pola-pola divergensi dan memilih cara trading divergence yang sesuai dengan strategi trading mereka. Namun, perlu diingat bahwa seperti semua strategi trading, divergence juga memiliki risiko yang harus dikelola dengan baik.
Strategi Trading Divergence
Dalam dunia trading, trading divergence digunakan sebagai strategi trading yang efektif untuk menemukan trend yang akan terbentuk. Strategi ini mengandalkan pergerakan harga dan indikator teknikal untuk memberikan sinyal beli atau jual.
Berikut adalah beberapa strategi trading divergence yang bisa Anda gunakan:
1. Menggunakan Indikator Teknikal
Indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) dan MACD (Moving Average Convergence Divergence) bisa membantu Anda mencari sinyal divergence. Ketika harga sama-sama mencapai tingkat rendah baru yang lebih rendah, sementara indikator teknikal mencapai tingkat rendah baru yang lebih tinggi, maka sinyal bullish (beli) muncul. Sebaliknya, ketika harga mencapai tingkat tinggi baru yang lebih tinggi, sementara indikator teknikal mencapai tingkat tinggi baru yang lebih rendah, maka sinyal bearish (jual) muncul.
2. Menggunakan Moving Average
Moving Average juga bisa digunakan sebagai alat untuk menemukan sinyal trading divergence. Ketika harga bergerak di atas atau di bawah garis Moving Average, hal ini menunjukkan tren harga yang sedang terjadi. Ketika harga mulai membentuk pola tertentu seiring dengan pergerakan garis Moving Average, sinyal trading divergence dapat muncul.
3. Menggunakan Pola Grafik
Pola grafik seperti Head and Shoulders dan Double Top atau Bottom juga bisa membantu dalam trading divergence. Ketika pola grafik tersebut terbentuk dan indikator teknikal menunjukkan sinyal divergence, maka kemungkinan besar harga akan berbalik arah.
4. Menggunakan Trading Plan
Setiap trader harus memiliki trading plan yang jelas dan terstruktur. Trading plan yang baik harus mencakup rencana trading untuk setiap posisi yang diambil. Trading plan ini harus mencakup stop loss, take profit, dan batasan risiko.
5. Menggunakan Akun Demo
Akun demo adalah akun virtual yang memungkinkan trader untuk berlatih trading tanpa menggunakan uang sungguhan. Akun demo ini memberikan trader kesempatan untuk berlatih dan menguji strategi trading mereka sebelum benar-benar melakukan trading di pasar uang yang sebenarnya.
Keunggulan Strategi Trading Divergence | Kerugian Strategi Trading Divergence |
---|---|
Mudah digunakan dan dipahami | Tidak cocok untuk semua market condition |
Memberikan hasil yang positif secara konsisten | Mengandalkan indikator teknikal tertentu |
Mampu mengidentifikasi trend reversal | Mempunyai risiko kerugian besar |
Trading divergence dapat memberikan sinyal trading yang akurat, namun, tidak cocok untuk semua market condition dan mempunyai risiko kerugian besar. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi trading divergence, sebaiknya trader melakukan riset dan membangun trading plan yang jelas. Menggunakan akun demo juga bisa membantu trader untuk mempraktikkan strategi trading divergence tanpa resiko kehilangan uang sungguhan.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Artikel tentang cara trading divergence mungkin terdengar rumit, tapi dengan kesabaran dan latihan, siapa saja bisa memahaminya. Semoga informasi yang telah disampaikan bermanfaat untuk para pembaca. Jangan lupa untuk berkunjung lagi ke situs ini untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia trading. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya!